Kisah seorang pembantu

Ini adalah kisah seorang pembantu yang memiliki seorang majikan yang sudah  menjamin gaji pembantu tersebut, tmpat tinggal, serta anak pembantu tersebut di sekolankan, semua keperluan sudah di jamin, tapi ia juga harus menjalankan tugasnya dengan baik ,yaitu menjaga istri majikan.

Jika ia seorang pembantu yang bijak  maka tentunya ia akan konsentrasi dengan tugas nya, tanpa harus memikirkan sesuatu yang telah di majikanya, ia tidak akan menghabiskan waktunya untuk mengurusi berapa gajinya, biaya sekolah anaknya, karena semua itu sudah terjamin.

Tapi jika ia malah terlalu bnyak memikirkan berapa gajinya, biaya sekolah anaknya atau memikirkan hal  lain yang sebenarnya hal itu sudah di jamin, maka itu sia-sia, tugasnya menjaga istri majikan justru akan terganggu, tidak berjaan dengan baik.jika tugasnya tidak baik maka tentunya majikannya akan tidak senang dengan dia. maka jadilah bijak.

Itu menggambarkan kehidupan kita, sebenarnya dalam hidup ini, rizki kita, sudah di jamin oleh Allah SWT , tugas kita adalah ibadah kepada Allah SWT
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.

-Surat Adz-Dzariyat, Ayat 56
  Kalau kita terlalu memikirkan berapa rizki kita yang kita peroleh ,berapa gaji kita ,berapa pendapatan yang kita dapat sampai melupakan beribadah kepada Allah SWT ,maka Allah SWT akan tidak senang dengan kita.

Maka dari itu ,mari kita perbaiki diri kita , kita harus yakin bahwa rizki kita sudah di jamin oleh Allah SWT ,
Sehingga hidup kita konsentrasi untuk beribadah, entah itu ibadah mahdhoh seperti sholat, puasa, tadarus qur'an, atau ibadah ghoiru mahdhoh seperti mencari ilmu, shodaqoh, silaturahmi, bahkan kita bekerjapun itu bisa bernilai ibadah, jika pekerjakan kita tidak bermaksiat kepada Allah SWT dan kita niat kan pekerjaan kita untuk ibadah karena Allah SWT.

Kita tidak perlu banyak memikirkan kehidupan orang lain yang lebih kaya, atau lebih mapan, karena semua sudah ditentukan rizkinya oleh Allah SWT, silahkan kita berfikir bagaimana mencari uang, tapi jangan sampai tugas kita yaitu ibadah menjadi lalai, bukannya hidup kita bahagia justru hidup kita akan susah karena Allah SWT tidak senang dengan kita.

Demikianlah kisah seorang pembantu, beserta hikmah dari kisah tersebut.
Semoga kita selalu di beri oleh Allah SWT taufik dan hidayahnya. Amiin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Kurikulum Muatan Lokal

Cara Menghafal Dhasa Dharma

Tumbuhan Klorofil